PENGAMBILAN SAMPEL TANAH
Apa
yang dimaksud dengan pengambilan contoh tanah?
Pengambilan
contoh tanah merupakan bagaimana cara untuk mengambil tanah yang akan digunakan
praktikum dengan metode yang benar. Lokasi pengambilan contoh tanah harus
dipilih sedemikian rupa sehingga dapat mewakili areal yang diambil contoh
tanahnya. Berdasarkan cara pemilihan
lokasi pengambilan contoh tanah, dihasilkan beberapa macam contoh tanah, antara
lain: Contoh terduga (Judgement Sample), Contoh acak (Random Sample), Contoh acak bertingkat (Stratified Random
Sample), Contoh sistematik (Systematic Sample).
Untuk
apa pengambilan contoh perlu dilakukan?
Pengambilan
contoh tanah merupakan tahap awal dan terpenting dalam program uji tanah di
laboratorium. Pengambilan contoh tanah
ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat tanah pada suatu titik
pengamatan. Prinsipnya adalah hasil
analisis sifat fisik tanah dapat menggambarkan keadaan sesungguhnya sifat fisik
tanah di lapangan. Analisis kimia dari contoh tanah yang diambil diperlukan
untuk mengukur kadar hara, menetapakan status hara dan dapat digunakan sebagai
petunjuk penggunaan pupuk dan kapur secara efisien, rasional dan
menguntungkan. Namun, hasil uji tanah
tidak berarti apabila contoh tanah yang diambil tidak mewakii area yang diminta
rekomondasinya dan tidak dengan cara benar.
Oleh karena itu, pengambilan contoh tanah merupakan tahapan terpenting
didalam uji coba tanah.
Sebutkan
dan jelaskan pengambilan contoh tanah yang benar?
Pengambilan
contoh tanah sangat mempengaruhi tingkat kebenaran hasil analisa di
laboratorium. Metoda atau cara pengambilan contoh tanah yang tepet sesuai
dengan jenis analisa yang akan dilakukan merupakan persyaratan yang perlu
diperhatikan. Pengambilan contoh tanah untuk analisis fisik tanah diperlukan
tiga macam contoh tanah, yaitu :
1. Contoh tanah utuh untuk penetapan –
penetapan kerapatan limbak, susunan pori tanah, PH dan permeabilitas.
2. Contoh tanah dengan agregat utuh
untuk penetapan kemantapan agregat dan nilai Cole.
3. Contoh tanah biasa atau contoh tanah
terganggu untuk penetapan – penetapan kvadar air, tekstur dan konsistensi.
Pengangkutan
contoh tanah terutama untuk penetapan kerapatan limbak, PH dan permeabilitas
harus hati-hati. Guncangan – guncangan yang dapat merusak struktur tanah harus
dihindarkan. Dianjurkan untuk menggunakan peti khusus yang besarnya disesuaikan
dengan ukuran dan jumlah tabung.Waktu penyimpanan perlu diperhatikan. Contoh
tanah yang terlalu lama dalam ruang yang panas akan mengalami perubahan, karena
terjadi pengerutan dan aktivitas jasad mikro. Sebaiknya contoh tanah disimpan
dalam ruangan yang lembab ( kelembaban relative ±90% dan suhu ±18% dengan
variasi cukup kecil.
Berdasarkan
cara pemilihan lokasi pengambilan contoh tanah dihasilkan beberapa macam contoh
tanah, sebutkan dan jelaskan!
1. Contoh terduga (Judgement Sample)
Satu atau lebih
contoh tanah yang
diambil dipilih berdasarkan satuan pemetaan yang ditemui pada
areal survei. Lokasi pengambilan contoh
tanah ditentukan secara subyektif sehingga agak bias (Gambar 1.1a). Tingkat kepercayaan data yang
diperoleh bisa tinggi bisa rendah tergantung dari tingkat pengalaman (keahlian)
si pengambil contoh.
2. Contoh acak (Random Sample)
Contoh tanah
diambil sedemikian rupa sehingga
setiap tanah di dalam daerah
survei mempunyai kesempatan
yang sama. Pemilihan lokasi dilakukan dengan menggunakan
tabel bilangan random (gambar 1.1b).
Satu pasangan angka random
yang diperlukan untuk pemilihan lokasi contoh berdasarkan atas sistem
koordinat.
3. Contoh acak bertingkat (Stratified Random Sample)
Pengelompokkan
populasi dari yang
heterogen ke strata homogen adalah
suatu cara yang
paling efektif untuk
dapat meningkatkan akurasi pengambilan
contoh. Hal ini
berarti dapat meningkatkan akurasi
atau mengurangi jumlah
contoh tanah yang diperlukan apabila kita dapat
mengelompokkan areal survei ke dalam
areal yang seragam.
Pemilihan lokasi pada
masing-masing satuan pemetaan
ditentukan dengan bilangan random
(Gambar 1.1c).
4. Contoh sistematik (Systematic Sample)
Lokasi pengambilan
contoh tanah dengan
cara ini ditentukan dengan sistim
Grid yaitu berjarak
sama pada kedua
arah (Gambar 1.1d). Cara
ini merupakan cara
yang paling mudah
dan praktis terutama bagi tenaga
yang kurang terampil.
Penetapan
sifat fisik dan kimia tanah di laboratorium memerlukan beberapa macam conto
tanah, sebut dan jelaskan!
Ada
beberapa jenis contoh tanah, yaitu :
1. Contoh tanah utuh (undisturbed soil sample) untuk penetapan
kerapatan isi, kerapatan jenis partikel, dan ruang pori total, pF, dan
permeabilitas. Contoh tanah utuh merupakan contoh tanah yang diambil dari
lapisan tertentu dalam keadaan tidak terganngu.
2. Contoh tanah dengan agregat utuh atau bongkah untuk
penetapan nilai cole dan kemantapan agregat. Contoh tanah agregat utuh adalah
contoh tanah berupa bongkahan alami yang kokoh dan tidak mudah pecah.
3. Contoh tanah terganggu digunakan untuk analisis berbagai
macam sifat fisik dan kimia tanah, seperti penetapan kadar air tanah, tekstur,
kandungan bahan organik, pH, dan kandungan unsur hara tanah seperti P tersedia,
total N, dan lain-lain.
Sebutkan
langkah-langkah cara pengambilan contoh tanah utuh dan contoh tanah biasa!
1. Pengambilan Contoh Tanah
Agregat Utuh
Untuk penetapan
stabilitas agregat contoh
tanah sebaiknya diambil dengan menggunakan kotak-kotak
dengan kapasitas 2 kg
supaya agregat tanah
tidak rusak atau tertindih barang lain
selama pengangkutan.
- Alat
dan Bahan: Cangkul, Kotak dengan kapasitas 2
kg dan Label
- Cara Kerja:
a. Gali tanah sampai
kedalaman yang diinginkan
b. Ambil gumpalan
tanah yang dibatasi
oleh bidang belahan
bumi (agregat utuh),
masukkan ke dalam
kotak (Apabila tidak
tersedia kotak, bisa dipakai
tempat lain asal
agregat tanah tersebut
tidak mengalami kerusakan selama dalam pengangkutan).
2. Pengambilan Contoh Tanah
Biasa
- Alat dan Bahan: Sekop, cangkul atau Bor, Kantong Plastik, Karet tali dan Label
- Cara Kerja
a. Gali tanah
dengan cangkul atau
sekop dibor sampai
pada kedalaman yang dikehendaki.
b. Ambil sebagian tanah
hasil galian atau pemboran dan masukkan ke dalam kantong plastik (rangkap dua).
c. Tuliskan keterangan
yang berisi nomor
kedalaman, tanggal pengambilan
dan pengambil contoh tanah pada kertas label.
d. Masukkan label
tersebut diantara dua
lembar kantong plastik kemudian tali dengan karet .
e. Untuk keperluan
analisis tanah di
laboratorium, contoh tanah tersebut masih
harus mengalami proses
labih lanjut seperti pengeringan (kering), penumbukan,
pengayakan dan penyimpanan.
Catatan :
Dalam hal
tertentu kadangkala diperlukan
contoh tanah untuk penetapan kandungan air tanah yang
sesuai dengan kondisi pada saat pengambilan contoh tanah. Untuk contoh
tanah ini diperlukan tempat yang dapat tertutup rapat, seperti
botol plastik, tempat obat dll.
Jelaskan
penentuan teksrtur metode laboratorium, menggunakan dasar hukum apa?
Yaitu menggunakan dasar hukum stokes dan
penentuan tekstur menggunakan metode ini ialah partikel yang lebih besar akan
mengendap terlebih dahulu daripada partikel yang lebih kecil.
Untuk
apa konsistensi perlu ditetapkan?jelaskan
Konsistensi tanah perlu ditetapkan untuk menunjukkan
integrasi antara kekuatan daya kohesi butir-butir
tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Keadaan tersebut
ditunjukkan dari daya tahan tanah terhadap gaya yang akan mengubah bentuk. Gaya
yang akan mengubah bentuk tersebut misalnya pencangkulan, pembajakan, dan
penggaruan. Menurut Hardjowigeno (1992) bahwa tanah-tanah yang mempunyai
konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah
tanah.
Komentar
Posting Komentar