Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Fungsi Boulevard di Jalan Ijen Kota Malang

BAB I PENAMPILAN VISUAL -       Kondisi Eksisting Kawasan Jalan Idjen Boulevard Kota Malang terletak disepanjang Jalan Besar Ijen yang memiliki lebar jalan 31 meter (diukur dari tepi jalan bagian kanan dan kiri). Sedangkan panjang jalan yaitu 866,33 meter yang terbentang dari arah Perumahan Ijen Nirwana hingga depan Gereja Katedral Ijen. Kawasan Idjen Boulevard ini merupakan Ruang Terbuka Hijau dengan design berbentuk jalur yang berada di tengah jalan. Dimana samping kanan dan kiri RTH ini terdapat jalan beraspal satu arah yang digunakan untuk lalu lintas kendaraan. Awalnya kawasan ini sebagai salah satu area resapan air hujan yang ada di Kota Malang. Namun, keberadaannya sekarang tidak sesuai dengan fungsi awal. Kondisi sekarang ini menunjukkan bahwa area resapan tidak berfungsi dengan baik yang dibuktikan dengan banyaknya genangan air saat musim penghujan.   Kawasan Idjen Boulevard ini beralih fungsi dari area resapan air hujan atau Ruang Terbuka Hijau menjadi Taman Hias Ko

Pertanian Negara Jepang

A. LATAR BELAKANG           Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari 4 pulau besar dan ribuan pulau kecil yang letaknya berada di sebelah timur benua Asia. Negara Jepang memiliki bentuk geografis memanjang dari utara ke selatan sekitar 3.800 km dengan luasnya   mencapai  370.000 km2. Empat pulau besar tersebut yaitu Hokkaido, Honshu, Shikoku dan Kyushu. Kepulauan Jepang 75% wilayahnya terdiri dari pegunungan dan 25% terdiri dari daratan. Pegunungan Jepang memanjang di seluruh kepulauannya, berupa bukit-bukit yang tertutup hutan dan di antaranya ada lembah-lembah sempit yang dapat digunakan untuk pertanian. Porsi lahan pertanian Jepang hanya 25% dari total wilayahnya yang sebagian besar berupa pegunungan dan hanya 12% dari luas daratan di Jepang yang bisa dipergunakan untuk pertanian (2013, Wikipedia).           Jepang merupakan salah satu dari negara maju yang mampu mencukupi kebutuhan pangan negaranya tanpa harus mengimpor dari negara lain, walaupun Jepang bukan termasu

Evaluasi Kesesuaian Lahan Keterlintasan Jalan Malang Lingkar Timur

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang                Pembangunan suatu jalur jalan haruslah memperhitungkan faktor -faktor fisik seperti lereng, bentuk lahan, material tanah, proses geomorfologi, dan penggunaan lahan. Hal ini dimaksudkan agar murah pembangunannya, murah pemeliharaannya, dan optimal pemakaiannya. Faktor-faktor fisik tersebut di atas dapat diperoleh secara langsung di lapangan atau diperoleh dari peta -peta yang sudah ada. Pengumpulan data secara langsung di lapangan dapat memperoleh hasil yang rinci, namun waktu yang diperlukan lebih lama yang berakibat biayanya lebih mahal. Kelemahan lain adalah adanya obyek tertentu yang sukar dijangkau karena medannya yang sangat terjal atau hambatan alam lainnya.           Jalan sebagai bagian dari sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung kegiatan dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan. Jalan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai k