Gravimetri



Acara VI
Gravimetri

  I.            Tujuan
Mengetahui tingkat kebasaan sampel air sungai Brantas

II.            Alat dan Bahan

a.    Alat
1.    Oven
2.    Gelas Ukur
3.    Kertas Saring
4.    Corong
5.    Timbangan Analitik
6.    Gelas Piala

b.   Bahan
1.    Sample Air 100 ml


III.            Dasar Teori
Air diperlukan bagi kehidupan organisme.  Peranan air bagi kehidupan semakin meningkat dengan majunya kebudayaan manusia.  Kalau air tersebut digunakan oleh organisme untuk keperluannya, misalnya ikan maka kualitas airnya harus sesuai dengan air yang dibutuhkan oleh ikan itu (Wardoyo 1981). Kualitas air dalam hal analisis kualitas air mencakup keadaan fisik, kimia, dan biologi yang dapat mempengaruhi ketersediaan air untuk kehidupan manusia, pertanian, industri, rekreasi, dan pemanfaatan air lainnya (Asdak 1995).  Menurut Lagler (1997) didalam lingkungan perairan ada tiga unsur pokok yang mempengaruhi kehidupan biota perairan.  Pertama adalah unsur fisik yang berupa sifat-sifat fisika air seperti suhu, kekeruhan, kekentalan, cahaya, suara, getaran serta berat jenis. Unsur kedua adalah sifat kimiawi air seperti pH, kadar oksigen terlarut, karbondioksida terlarut, alkalinitas dan lain-lainnya.  Unsur ketiga adalah yaitu sifat-sifat biologinya seperti keadaan organismenya, pemakai dan pengurai.  Ketiga unsur pokok tersebut tergantung pada sumber alam pokok yaitu sinar matahari dan iklim. 
Banyak jenis binatang dan tumbuhan yang sama, hidup baik di sungai maupun di danau, dan banyak dari adaptasi yang mereka perlukan ternyata sama. Disebabkan keadaan fisik sungai dan danau sangat berbeda satu sama lain kebiasaan-kebiasaan jenis binatang dan tumbuhan yang sama ini perlu perhatian yang berbeda (Anwar  1984). Transparansi air berhubungan dengan kedalaman air, dimana hubungannya adalah pada daya tembus atau intensitas penetrasi cahaya matahari. Semakin dalam suatu perairan, maka akan semakin kecil daya tembus cahayanya.   Penetrasi cahaya ini berhubungan juga dengan fotosintesis oleh fitoplankton dan tumbuhan air lainnya (Cholik 1991).
Danau buatan, tentu saja bervariasi tergantung daerahnya dan pengairan alaminya. Umumnya danau buatan ditandai dengan fluktuasi permukaan air dan air turbiditas yang tinggi. Produksi dari bentos sering lebih kecil di danau buatan dibandingkan dengan di danau alam.  Neraca panas dari danau buatan dapat berbeda banyak dari danau alam, tergantung dari perencanaan dari dam.  Bila air dilimpahkan dari dasar, seperti dam yang didirikan untuk pembangkit tenaga listrik, air yang dibuang itu dingin, kaya makanan tapi miskin O2 , sementara air yang hangat tetap tinggal di danau. Genangan itu menjadi suatu perangkap panas dan pengekspor makanan, sebaliknya danau alam membuang airnya dari permukaan, jadi fungsinya sebagai perangkap makanan dan pengekspor panas, sehingga tipe pembuangan air amat mempengaruhi kondisi di bagian hilirnya (Odum 1993).

 IV.            Langkah Kerja
1.      Ambil sampel air tali arus sebanyak 500 mL dituangkan ke dalam gelas beker.
2.      Ambil kertas saring dan timbangan analitik.kemudian timbanglah terlebih dahulu kertas saringnya.
3.      Letakkan kjertas saring kje dalam kerucut in half atau corong kaca.
4.      Di bagian bawahj kerucut in half atau corong kaca , letakkan gelas piala sebagai wadahj untukj air yang telah disaring.
5.      Tuangkan air ke dalam gelas piala melalui kertas saring dan corong kaca atau kerucut in half. Tunggu hingga air mengalir sampai habis.
6.      Kemudian lakukan pengovenan terhadap kertas saring yang telah digunakan tadi selama 3 am tepat dengan temperatur 1000˚C.
7.      Timbang kertas saring dan suspensi yang telah dioven tadi dengan menggunakan timbangan analitik .
8.      Hitung suspensinya dengan menggunakan rumus :




Text Box: Ppm suspensi = 1000 x (A-B) x 1000
 



A = suspensi kertas saring , suspensi hasil oven (gram)
B = kertas saring (gram)

    V.            Hasil Praktikum
-          Berat kertas saring sebelum dilakukan praktikum :
Kertas A = 1,1 gram
Kertas B = 1,1 gram
-          Berat mangkuk saat kertas saring basah :
Mangkuk A = 4,2  gram
Mangkuk B = 3,9  gram
-          Berat mangkuk saat kertas saring kering :
Kertas A = 3,8 gram
Kertas B = 3,7 gram
-          Sampel air sebelum melalui proses penyaringan :
Sampel A : 500 mL
Sampel B : 500 mL
-          Sampel air sesudah melalui proses penyaringan :
Sampel A : 496 mL
Sampel B : 497 mL
-          Berat kertas saring yang telah di oven :
Sampel A : 1,1gram
Sampel B : 1,1 gram
-          / 500Ml) x (A-A’) x 1000
= 2 x ( 4,2- 3,8) X 1000
= 800 mg/ L (Tepi Arus)
-          Ppm = (1000/ 500 Ml) x (B-B’) x 1000
          = 2 x (3,9 – 3,7) x 1000
          = 400 mg/L (Tali Arus)
 VI.            Pembahasan
Praktikum kali ini telah diketahui bahwa bahan bahan yang telah tersuspensi pada suatu sungai. Sampel air yang di gunakan berasal sungai Brantas yang tepatnya berada di daerah utara jembatan Drs. Moh.Hatta, Kota Batu. Sampel yang digunakan terdiri dari titik tali arus dan daerah tepi sungai (sedimentasi). Padatan yang berada pada titik tali arus terlihat lebih sedikit daripada di daerah sedimentasi. Pada daerah tali arus terdapat hasil ppm suspense sebesar 400mg/L sedangkan pada daerah sedimentasi lebih besar dua kali lipat, atau sekitar  sebesar 800 mg/L. Hal ini kemungkinan terjadi karena dipengaruhi oleh arus yang berada pada sungai tersebut. Untuk tali arus, arus yang berada di daerah tersebut lebih deras daripada yang berada arus yang terdapat pada daerah sedimentasi, oleh karena itulah padatan – padatan yang tersuspensi pada daerah sedimentasi memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah tali arus.
Kandungan larutan yang tersuspensi pada tali arus lebih sedikit daripada tepi arus. Hal ini bisa jadi karena pada tali arus material yang ada di dalam badan sungai tidak sempat tersedimen dan cenderung mengalir mengikuti arah aliran sungai. Sedangkan pada tepi arus nilai tersuspensinya sangat tinggi hal ini disebabkan oleh material yang terendapkan pada sisi tepi sungai lebih banyak.
Pada praktikum gravimetrik perlu dilakukan penentuan jumlah zat didasarkan pada hasil dari reaksi setelah bahan yang dianalisa direaksikan. Hasil dari reaksi ini nantinya akan didapatkan sisa bahan dari suatu gas yang dibentuk dari bahan yang dianalisa. Ketika pada saat pengendapan, zat direaksikan dengan menjadi endapan lalu kemudian endapan tersebut ditimbang. Berdasarkan pembentukan endapan itulah, maka gravimetrik dibedakan menjadi endapan dibentuk dari reaksi antara zat dengan suatu pereaksi dan endapan yang dibentuk dari elektrokimia. Agar dapat memisahkan endapan dari larutan induk dan cairan pencuci, endapan dapat disaring. Untuk penimbangan hasil reaksi dilakukan setelah bahan yang dianalisa direaksikan. Hasil dari reaksi ini biasanya berupa sisa bahan atau suatu gas yang terjadi, atau suatu endapan yang dibentuk dari bahan yang dianalisa tersebut. (Hardjadi, 1993 In Yuni 2013).


VII.            Kesimpulan
Analisis gravimetri, praktikum ini merupakan salah satu bagian dari praktikum kimia analitik. Pengukuran pada praktikum kali ini dilakukan dengan cara pengukuran berat analit secara fisik dipisakan dari semua komponen lainnya maupun dari solvennya. Pengendapan merupakan teknik yang secara luas digunakan untuk memisahkan analit dari gangguan-gangguan (Underwood, 1981 In Sartini).
Pada praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian suspensi dalam air dilakukan agar dapat mengetahui larutan – larutan yang tersuspensi, baik berupa lumpur, pasir, dll. Nilai pH dari sungai dipengaruhi dari banyaknya senyawa yang terkandung dalam air tersebut, apabila senyawa tersebut semakin tinggi nilainya maka dapat dipastikan air sungai tersebut tidak netral, atau bersifat asam atau juga bersifat basa. Larutan yang tersuspensi juga dapat digunakan sebagai sebuah parameter tingkat pencemaran dalam air. Semakin tinggi kandungan yang tersuspensi dalam air, semakin tinggi pula tingkat pencemarannya.

VIII.            Daftar Pustaka
Efendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Kanisius
http://sartinichemistry.blogspot.com/2013/05/analisis-gravimetri_14.html (Online) Diakses pada 22 Maret 2015 Pukul 20.25 WIB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penentuan Kandungan CL (Klorida) dalam Air

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN MALL OLIMPIC GARDEN (MOG) TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA MALANG

DIGITASI ON SCREEN