PERENCANAAN PENINGKATAN KINERJA EKONOMI WILAYAH DI KOTA MALANG



PERENCANAAN  PENINGKATAN KINERJA EKONOMI WILAYAH DI KOTA MALANG
SUBSEKTOR AIR BERSIH TAHUN 2016 – 2020





OLEH :
QONITA AZZAHRA / 130722607352
S1 GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG



KOTA MALANG
2015
PERENCANAAN PENINGKATAN KINERJA EKONOMI WILAYAH DI KOTA MALANG

I.              PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA

1.1  Permasalahan
Optimalisasi Subsektor Air Bersih di Kota Malang.

Uraian Pembahasan :
Bentuk kepedulian mendukung program pemerintah pusat dalam wewujudkan target 100 persen akses air minum kepada masyarakat, PDAM Kota Malang terus melakukan berbagai terobosan dan inovasi dengan menargetkan tahun 2017 program tersebut dapat terealisasi, lebih cepat dua tahun dari yang dicanangkan pemerintah pusat yakni tahun 2019. Untuk itu,  tidak cuma cakupan wilayah air siap minum  atau ZAMP (zona air minum prima) saja yang diperluas, sehingga masyarakat pelanggan PDAM dapat langsung mengkosumsi air yang keluar dari kran. Tapi juga penambahan fountain tap yang sebelumnya berjumlah 9 titik, pada tahun 2014 ditambah 29 sehingga total berjumlah 38 titik fountain tap yang ditempatkan di sejumlah lokasi, baik lembaga pendidikan, instansi pemerintah maupun tempat umum lainnya.
Amanat Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencanaan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, target pembangunan sampai dengan 2019 adalah pelayanan akses universal air minum dan sanitasi kepada seluruh masyarakat serta terwujudnya kota tanpa kawasan kumuh, khusus PDAM Kota Malang di targetkan pada tahun 2017 layanan Air Minum menjadi 100% cakupan. Menyikapi program tersebut PDAM Kota Malang terus berbenah untuk menambah jumlah pelanggan dengan kenaikan yang sangat signifikan, hal ini terlihat pada tahapan kenaikan jumlah pelanggan sebagai berikut :

Tabel 1. Kenaikan Jumlah Pelanggan PDAM di Kota Malang
No.
Tahun
Jumlah (Jiwa)
1
2010
100.168
2
2011
106.891
3
2012
116.857
4
2013
126.352
5
2014
132.647
                  Sumber : PDAM Kota Malang
Peningkatan Kinerja Ekonomi Wilayah di Kota Malang didasarkan oleh beberapa sector yang di dalamnya terdapat spesifikasi lebih detail dan rinci perlu dianalisis lebih jauh karena setiap tahunnya mengalami perubahan yang tidak menentu. Berdasarkan Data  PDRB  ADHK selama 5 tahun mulai tahun 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013, didapatkan kesimpulan bahwa tidak semua sector masuk ke dalam kategori Basis atau merupakan Sector Unggulan. Permasalahn yang terjadi sangat berkaitan dengan ketersediaan ruang yang ada. Dari 8 Sektor yang ada, dalam Pengumpulan dan Analisis Data ini mengambil pada Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih yang cenderung menganalisis pada subsector Air Bersih.

1.2  Analisis Data
1.2.1   Data PDRB ADHK dan LQ selama 5 tahun pada tahun
2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013


Tabel. 2 Produk Domestik Regional Bruto Kota Malang Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2009-2013








Sektor/Sub Sektor
2009
2010
2011
2012
2013

1.  Pertanian
56158,91
55625,28
52982,13
52161,16
51933,28

1.1 Tanaman Bahan Makanan
19354,55
19083,59
18835,50
18600,06
17882,10

1.2 Tanaman Perkebunan
24680,25
24058,31
21026,96
20131,21
20334,97

1.3 Peternakan
12028,77
12386,60
13020,79
13329,38
13613,51

1.4 Kehutanan
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00

1.5 Perikanan
95,34
96,78
98,88
100,50
102,70

2.  Pertambangan dan Penggalian
6380,72
6171,43
6041,83
5896,22
5684,55

2.1 Pertambangan Migas
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00

2.2 Pertambangan Non Migas
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00

2.3 Penggalian
6380,72
6171,43
6041,83
5896,22
0,00

3. Industri Pengolahan
4083960,28
4254693,26
4521178,77
4809913,23
5057287,14

3.1 Subsektor Industri Makanan, Minuman, Tembakau
3872208,81
4037707,01
4289659,93
4562967,03
4798566,67

3.2 Subsektor Industri Tekstil, Pakaian Jadi, dan Kulit
76708,33
78682,03
85527,37
92916,93
97764,41

3.3 Subsektor Industri Kayu dan Sejenisnya
15474,56
15191,37
15425,32
15638,81
16881,35

3.4 Subsektor Industri Kertas, Percetakan dan Penerbitan
52428,86
54669,67
59431,40
64628,20
68641,61

3.5 Subsektor Industri Kimia, Minyak Bumi Karet dan Plastik
11197,31
11029,35
11456,18
11903,43
12206,73

3.6 Subsektor Industri Barang Galian non Logam, Kecuali Minyak Bumi dan Batubara
15194,79
15476,51
16070,96
16673,46
17287,71


3.7 Subsektor Industri Logam Dasar
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00

3.8 Subsektor Industri Barang dari Logam, Mesin dan Peralatan
3779,49
3663,84
3542,93
3524,51
3656,61

3.9 Subsektor Industri Pengolahan lainnya
36968,14
38273,48
40064,68
41660,86
42975,05

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
226610,82
238622,25
253344,93
273698,30
285191,21

4.1 Listrik
207971,61
218910,92
232612,55
251899,03
261595,00

4.2 Gas Kota
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00

4.3 Air Bersih
18639,20
19711,33
20732,38
21799,27
23596,21

5. Kontruksi
332272,21
374935,96
406693,04
443498,76
484070,03

6. Perdagangan, Hotel dan Restauran
5310305,69
5721906,62
6191342,82
6764892,36
7389960,00

6.1 Perdagangan
3924868,20
4236502,73
4592962,07
5011790,38
5478302,86

6.2 Hotel
85688,28
91162,90
97062,05
107398,45
116678,63

6.3 Restauran
1299749,22
1394240,99
1501318,69
1645712,52
1794978,51

7. Pengangkutan dan Komunikasi
430545,59
460113,26
492812,03
531807,80
575756,07

a. Angkutan
193131,73
202420,25
213276,96
228203,36
241898,75

1. Angkutan Rel
10991,20
11796,31
12442,74
13394,37
14543,81

2. Angkutan Jalan Raya
168462,32
175824,12
184931,81
197662,52
208533,58

3. Angkutan Laut
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00

4. Angkutan Penyeberangan
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00

5. Angkutan Udara
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00

6. Jasa Penunjang Angkutan
13678,21
14799,82
15902,41
17146,47
18821,36

b. Komunikasi
237413,86
257693,01
279535,07
303604,44
333857,32

1. Pos dan Telekomunikasi
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00

2. Jasa Penunjang Komunikasi
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
1014463,01
1076000,18
1147143,50
1227667,56
1311652,31

8.1 Bank
75556,91
80354,77
85875,15
91707,36
98220,86

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank
75212,35
80951,05
85678,59
90769,62
96622,44

8.3 Sewa Bangunan
487940,51
518924,73
554938,11
596153,36
640560,59

8.4 Jasa Perusahaan
375753,24
295769,62
420651,65
449037,23
476248,43

9. Jasa-jasa
1758219,63
1856556,91
1966921,35
2067445,18
2195916,22

a. Pemerintahan Umum
255440,94
271661,43
284375,19
295251,97
305547,41

b. Swasta
1502778,69
1584895,47
1682546,16
1772193,20
1890368,81

1. Jasa Sosial Kemasyarakatan
288053,83
306258,83
325700,14
347004,19
373428,56

2. Jasa Hiburan dan Kebudayaan
86249,97
90803,97
95961,64
101028,41
107252,89

3. Jasa Perorangan dan Rumah Tangga
1128474,89
1187832,67
1260884,38
1324160,60
1409687,36

PDRB DENGAN MIGAS
13218916,86
14044625,15
15038460,40
16176980,57
17357450,81

Sumber Data : BPS Kota Malang Tahun 2009 - 2013

Tabel. 3  Produk Domestik Regional Provinsi Jawa Timur Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2009-2013


Sektor/Sub Sektor
2009
2010
2011
2012*)
2013**)

1.  Pertanian
50208896,71
51329548,83
52628433,15
54463942,77
55330095,90

1.1 Tanaman Bahan Makanan
27776011,76
28231662,67
28774273,14
29602961,48
29912980,00

1.2 Tanaman Perkebunan
7171086,42
7237133,25
7456131,01
7632728,73
7728647,13

1.3 Peternakan
8365702,81
8647808,86
9009563,08
9341723,33
9438365,01

1.4 Kehutanan
639151,59
728382,30
772918,65
975927,50
1040646,23

1.5 Perikanan
6256944,13
6484561,75
6615547,26
6910601,73
7209457,54

2.  Pertambangan dan Penggalian
7104816,81
7757319,82
8228632,48
8419507,76
8697627,56

2.1 Pertambangan Migas
1329806,66
1667050,50
1831926,85
1798951,44
1815707,20

2.2 Pertambangan Non Migas
608409,32
673233,66
724182,21
754210,34
789664,42

2.3 Penggalian
5166600,83
5417035,66
5672523,42
5866345,97
6092255,93

3. Industri Pengolahan
83299893,42
86900779,13
92171191,46
98017056,47
103497232,68

3.1 Subsektor Industri Makanan, Minuman, Tembakau
45170406,97
47175579,65
50128722,79
53809756,53
57077658,81

3.2 Subsektor Industri Tekstil, Pakaian Jadi, dan Kulit
2564655,55
2685264,58
2776688,62
2823991,38
2969045,76

3.3 Subsektor Industri Kayu dan Sejenisnya
1845640,20
1799319,90
1965794,68
2015165,51
2165378,60

3.4 Subsektor Industri Kertas, Percetakan dan Penerbitan
14666540,74
15420432,38
16083768,72
16749735,74
17214014,02

3.5 Subsektor Industri Kimia, Minyak Bumi Karet dan Plastik
8110967,24
8344844,63
9020876,59
9918950,24
10749270,64

3.6 Subsektor Industri Barang Galian non Logam,
2721494,91
2741959,47
3137569,11
3208264,78
3511771,18

Kecuali Minyak Bumi dan Batubara






3.7 Subsektor Industri Logam Dasar
3227875,82
3441989,12
3636459,99
3962094,37
4121654,92

3.8 Subsektor Industri Barang dari Logam, Mesin dan Peralatan
2912599,55
3025131,23
3106283,51
3190012,34
3205859,54

3.9 Subsektor Industri Pengolahan lainnya
2079712,41
2266258,17
2315027,45
2339085,58
2482579,22

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
4361515,81
4642081,81
4932084,36
5238431,69
5486499,10

4.1 Listrik
3016504,77
3239899,26
3569246,08
3869377,14
4083328,65

4.2 Gas Kota
1079881,98
1119912,20
1048365,99
1037149,12
1050164,79

4.3 Air Bersih
265129,05
282270,36
314472,29
331905,43
353005,66

5. Kontruksi
10307883,76
10992599,76
11994825,72
12840565,41
14006020,59

6. Perdagangan, Hotel dan Restauran
95983867,09
106229112,97
116645214,35
128375498,60
139431307,45

6.1 Perdagangan
78452805,70
86937627,10
95198460,50
105151262,62
114070202,22

6.2 Hotel
2712067,25
3066903,32
3345093,50
3589853,75
3894389,69

6.3 Restauran
14818994,15
16224582,56
18101660,35
19634382,24
21466715,55

7. Pengangkutan  dan Komunikasi
22781527,67
25076424,92
27945256,13
30640913,33
33837742,37

a. Angkutan
11911782,55
12788434,52
13856861,63
14959763,82
16241283,29

1. Angkutan Rel
145838,88
166740,15
183182,51
175240,83
174920,35

2. Angkutan Jalan Raya
3935179,01
4098356,76
4281086,08
4595499,74
4995001,83

3. Angkutan Laut
882984,19
890729,74
965379,13
1033556,67
1106882,29

4. Angkutan Penyeberangan
87233,68
54926,11
57265,57
55844,61
56510,58

5. Angkutan Udara
2394426,54
2707994,91
3102366,08
3459203,39
3864596,40

6. Jasa Penunjang Angkutan
4466120,24
4869686,86
5267582,26
5640418,57
6043371,84

b. Komunikasi
10869745,12
12287990,40
14088394,50
15681149,51
17596459,08

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
17395393,53
18659490,17
20186109,19
21782339,97
23455842,04

8.1 Bank
4348490,22
4699990,97
5153252,96
5689640,29
6256518,70

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank
2124998,52
2405942,47
2751977,74
3028945,58
3329229,72

8.3 Sewa Bangunan
6500638,75
6930927,88
7523531,42
8173806,71
8757102,35

8.4 Jasa Perusahaan
4421266,05
4622628,84
4757347,08
4889947,40
5112991,26

9. Jasa-jasa
29417374,11
30693407,48
32251530,62
33884591,41
35686078,02

a. Pemerintahan Umum
9492398,21
9680399,48
10041907,15
10474699,67
10859486,14

b. Swasta
19924975,90
21013008,00
22209623,47
23409891,73
24826591,88

1. Jasa Sosial Kemasyarakatan
2503599,79
2668442,05
2781581,99
2956494,81
3155498,16

2. Jasa Hiburan dan Kebudayaan
969303,96
1093919,02
1284814,80
1379648,59
1485199,91

3. Jasa Perorangan dan Rumah Tangga
16452072,15
17250646,92
18143226,68
19073748,33
20185893,81

Jawa Timur
320861168,91
342280764,89
366983277,46
393662847,40
419428445,69

Sumber Data : BPS Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2013




1.2.3 Data LQ PDRB ADHK Kota Malang tahun 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013
Sektor/Sub Sektor
2009
2010
2011
2012
2013
Keterangan

NILAI LQ

1.  Pertanian
0,03
0,03
0,02
0,13
0,93
NON BASIS

1.1 Tanaman Bahan Makanan
0,62
0,62
0,65
0,55
0,97
NON BASIS

1.2 Tanaman Perkebunan
3,08
3,07
2,8
0,14
1,01
BASIS

1.3 Peternakan
1,29
1,32
1,44
0,18
1,03
BASIS

1.4 Kehutanan
0
0
0
0
0
NON BASIS

1.5 Perikanan
0,01
0,01
0,01
0,13
1,03
NON BASIS

2.  Pertambangan dan Penggalian
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
NON BASIS

2.1 Pertambangan Migas
0
0
0
0
0
NON BASIS

2.2 Pertambangan Non Migas
0
0
0
0
0
NON BASIS

2.3 Penggalian
1,38
1,43
1,45
1,44
1,43
BASIS

3. Industri Pengolahan
1,19
1,19
1,2
1,19
1,18
BASIS

3.1 Subsektor Industri Makanan, Minuman, Tembakau
1,75
1,75
1,74
1,73
1,72
BASIS

3.2 Subsektor Industri Tekstil, Pakaian Jadi, dan Kulit
0,61
0,6
0,63
0,67
0,67
NON BASIS

3.3 Subsektor Industri Kayu dan Sejenisnya
0,17
0,17
0,16
0,16
0,16
NON BASIS

3.4 Subsektor Industri Kertas, Percetakan dan Penerbitan
0,07
0,07
0,08
0,08
0,08
NON BASIS

3.5 Subsektor Industri Kimia, Minyak Bumi Karet dan Plastik
0,03
0,03
0,03
0,02
0,02
NON BASIS

3.6 Subsektor Industri Barang Galian non Logam,
0,11
0,12
0,1
0,11
0,1
NON BASIS


3.7 Subsektor Industri Logam Dasar
0
0
0
0
0
NON BASIS

3.8 Subsektor Industri Barang dari Logam, Mesin dan Peralatan
0,03
0,02
0,02
0,02
0,02
NON BASIS

3.9 Subsektor Industri Pengolahan lainnya
0,36
0,34
0,35
0,37
0,35
NON BASIS

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
1,26
1,25
1,25
1,27
1,26
BASIS

4.1 Listrik
1,33
1,31
1,27
1,25
1,23
BASIS

4.2 Gas Kota
0
0
0
0
0
NON BASIS

4.3 Air Bersih
1,35
1,36
1,28
1,26
1,29
BASIS

5. Kontruksi
0,78
0,83
0,83
0,84
0,84
NON BASIS

6. Perdagangan, Hotel dan Restauran
1,34
1,31
1,3
1,28
1,28
BASIS

6.1 Perdagangan
0,9
0,9
0,91
0,9
0,91
NON BASIS

6.2 Hotel
0,57
0,55
0,55
0,57
0,57
NON BASIS

6.3 Restauran
1,59
1,6
1,56
1,59
1,58
BASIS

7. Pengangkutan dan Komunikasi
0,46
0,45
0,43
0,42
0,41
NON BASIS

a. Angkutan
0,86
0,86
0,87
0,88
0,88
NON BASIS

1. Angkutan Rel
3,99
3,86
3,85
4,4
4,89
BASIS

2. Angkutan Jalan Raya
2,27
2,34
2,45
2,48
2,45
BASIS

3. Angkutan Laut
0
0
0
0
0
NON BASIS

4. Angkutan Penyeberangan
0
0
0
0
0
NON BASIS

5. Angkutan Udara
0
0
0
0
0
NON BASIS

6. Jasa Penunjang Angkutan
0,16
0,17
0,17
0,18
0,18
NON BASIS

b. Komunikasi
1,16
1,14
1,13
1,12
1,12
BASIS

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
1,42
1,41
1,39
1,37
1,35
BASIS

8.1 Bank
0,3
0,3
0,29
0,29
0,28
NON BASIS

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank
0,61
0,58
0,55
0,53
0,52
NON BASIS

8.3 Sewa Bangunan
1,29
1,3
1,3
1,29
1,31
BASIS

8.4 Jasa Perusahaan
1,46
1,11
1,56
1,63
1,67
BASIS

9. Jasa-jasa
1,45
1,47
1,49
1,48
1,49
BASIS

a. Pemerintahan Umum
0,45
0,46
0,46
0,46
0,46
NON BASIS

b. Swasta
1,26
1,25
1,24
1,24
1,24
BASIS

1. Jasa Sosial Kemasyarakatan
1,93
1,9
1,92
1,92
1,92
BASIS

2. Jasa Hiburan dan Kebudayaan
1,49
1,37
1,22
1,2
1,17
BASIS

3. Jasa Perorangan dan Rumah Tangga
1,15
1,14
1,14
1,14
1,13
BASIS

Sumber Data : Data Sekunder

1.3  Deskripsi Subsektor
Kota Malang menerima penghargaan inisiatif terbaik untuk kelembagaan dan inovasi di bidang air minum. Sampai tahun 2011, angka cakupan layanan air minum mencapai 74% dan 60% untuk sanitasi. Keunggulan Kota Malang terletak pada koordinasi kelembagaan dan pelayanan Zona Air Minum Prima (ZAMP). Koordinasi kelembagaan dan pelayanan air minum dipayungi Perda terkait AMPL 13 buah, Peraturan Walikota (Perwali) 5 buah dan Surat Keputusan (SK) Pokja Sanitasi tahun 2011. Melalui ZAMP, Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kota Malang juga mengklaim layanan air minum pada beberapa zona dinyatakan bebas bakteri sehingga layak minum. Sektor air bersih (selanjutnya ditulis SAB) semakin mendapatkan perhatian yang signifikan.
Dalam World Summit on Sustainable Development (WSSD) di Johanesburg, 2 hingga 4 September 2002, air bersih menjadi sorotan diantara lima bidang (diberi akronim WEHAB) yang didiskusikan, yakni water, energy, health, agriculture dan biodiversity. Diposisikan terdepan mengindikasikan bahwa air bersih (atau lebih luas sanitasi dan sumber daya air) memuat derajat kepentingan, kepekaan, dan kedalaman yang signifikan dalam pembangunan meliputi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Kerangka aksi (frameworks for action) penyediaan air bersih menyatakan akan mengurangi hingga setengahnya pada tahun 2015 dari keadaan sekarang dimana ada satu miliar penduduk tanpa akses air bersih dan dua miliar penduduk dengan sanitasi yang buruk.  Pada sisi yang lain, perkiraan adanya tambahan 2.4 miliar penduduk di perkotaan antara tahun 1990 hingga 2020 dimana empat puluh persen terkonsentrasi di benua Asia (Serageldin 1995), dipastikan akan menciptakan krisis air di wilayah perkotaan dan gangguan ekologi (Brown 1997).
Kerangka kebijakan air bersih di Indonesia mengacu pada pengembangan air bersih wilayah perkotaan dengan bertumpu kepada investasi. Pendekatan investasi tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor: (a) karakteristik air baku, yang memperhatikan jenis sumber air,  kuantitas dan kualitas, serta debit andalan; (b) kebijakan pemerintah, yang memfokuskan kepada penataan ruang, pertumbuhan ekonomi dan investasi, dan demografi; dan (c) teknologi produksi, yang mempertimbangkan efisiensi ekonomi, distribusi, dan cakupan pelayanan. Faktor-faktor tersebut merupakan kerangka (kebijakan) baku dalam implementasi pembangunan SAB. Secara teknis dan operasional, hal tersebut diimplementasikan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sebagai lembaga ekonomi penyedia air bersih. Implikasinya, kinerja PDAM menjadi ukuran penting dan menjadi harapan bagi keberhasilan kebijakan SAB.
Sector yang dianalisis dalan Perencanaan Peningkatan Kinerja Ekonomi Wilayah di Kota Malang pada Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih ini mengacu pada subsector Air Bersih dengan nilai LQ > 1. Subsector Air Bersih ini merupakan sector basis yang memiliki potensi untuk dioptimalisasikan dalam pengembangan wilayah selanjutnnya. Karena berdasarkan Misi Pemerintah Kota Malang yang terdapat pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang Tahun 2013 – 2018 yaitu Mendorong Produktivitas Industri dan Ekonomi skala besar yang berdaya saing, etis dan berwawasan lingkungan;  Membangun kota malang sebagai kota tujuan wisata yang aman, nyaman, dan berbudaya; dan Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat baik fisik, maupun mental untuk menjadi masyarakat produktif.
Tentunya dalam mencapai tujuan dari beberapa misi tersebut membutuhkan ketersediaan air bersih dalam jumlah yang sangat banyak. Produksi air bersih yang diproduksi rata-rata sebulan oleh PDAM Kota Malang selama tahun 2010 berkisar 3 Juta m3 . Dari hasil analisa didapat bahwa total produksi PDAM Kota Malang sudah bisa memenuhi kebutuhan penduduk di Kota Malang dengan kelebihan produksi sebesar 155.255.930 I/hari. Penanganan yang perlu dilakukan adalah perlunya peningkatan jaringan distribusi, dengan melakukan penambahan dan dengan mengurangi tingkat kebocoran.
Dalam pengembangan subsector air bersih yang termasuk kedalam basis. Maka, perencanaan dalam Peningkatan Kinerja Ekonomi perlu ditingkatkan lebih efektif dan lebih baik. Untuk mencapai misi pemerintah Kota Malang maka, penyediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan beberapa bidang seperti industry, peningkatan kesejahteraan masyarakat juga dibutuhkan air bersih dalam jumlah yang banyak untuk menghindarkan masyarakat dari penyakit yang berasal dari air kotor. Tidak hanya itu, jumlah penduduk yang ingin terus mengkonsumsi air bersih juga semakin bertambah. Maka dari itu perlu ditingkatkan.

II.                PEMILIHAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH SUBSEKTOR AIR BERSIH

2.1  Penentuan Tujuan dan Kriteria
Mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam waktu 5 (lima) tahun mendatang dalam urusan pemenuhan kebutuhan air bersih untuk masyarakat, dalam  rangka kelanjutan pembangunan jangka panjang nasional. Maka dilakukan beberapa upaya antara lain:
a.       Meningkatkan presentase pelanggan PDAM di Kota Malang;
b.      Meningkatkan jumlah persebaran  Zona Air Minum di Kota Malang;
c.       Peningkatan Jumlah Produksi Air;
d.      Pemetaan Sebaran Kawasan Imbuhan dan Sumur;
e.       Meningkatkan upaya penekanan tingkat kehilangan air
f.       Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana-prasarana sumber air.

2.2  Penerbitan Kemungkinan Tindakan
Kemungkinan tindakan yang dapat dilakukan untuk menjalankan master plan yang telah dibuat antara lain :
2.2.1        Upaya Peningkatan Kapasitas Produksi
a.         Upaya perolehan Sumber Air Baku
b.        Alternatif pembangunan danau kota sebagai cadangan sumber air baku
2.2.2        Analisis Potensi Pelanggan
a.         Potensi Pelanggan
b.         Usulan survey potensi pelanggan
2.2.3        Upaya Menekan Tingkat Kehilangan Air
a.       Sistem Zonasi dan DMA
b.      Upaya Improvisasi zonasi dan DMA
c.       Pemodelan Hidrolika zonasi
2.2.4        Pemetaan Kawasan Imbuhan
a.       Peta kawasan imbuhan sumber air baku
b.      Sebaran sumur di Kota Malang
c.       Rekomendasi kegiatan lanjutan
2.2.5         Rencana Kegiatan Tahun 2012 - 2025
a.    Pembangunan sumber baru
b.    Perlindungan sumber air baku
c.    Usulan Peraturan Daerah tentang perizinan pengelolaan ABT Kota Malang
2.2.6        Sterilisasi Jaringan Pipa Transmisi
a.    Improvisasi Jaringan
b.    Pengadaan dan pemasangan PRV dan Meter DMA
c.    Pengembangan Jaringan
d.   Perbaikan pipa asbes
e.    Penggantian meter pelanggan
2.2.7        Pelayanan ZAMP
2.2.8        Rencana Induk Sistem Distribusi Air Minum Tahun 20015-  2025
2.2.9        Beban Tandon (Resevoir Loading)
2.2.10    Survei  potensi Pelanggan
2.2.11    Program Capacyty Bilding (aplikasi GIS dan Hidrolika Terintegrasi)
2.2.12    Monitoring dan Evaluasi

2.3      Penyusunan Target Strategi
Tabel 4.  Strategi, Sasaran dan Langkah Operasional dalam Pengembangan Sektor Air Bersih
No.
Target Strategi
Tahun
2016
2017
2018
2019
2020
1.
Adanya kebijakan yang mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas sarana-prasarana
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
2.
Sosialaisasi Zona Air Minum kepada masyarakat luas
2 Kegiatan
2 ,Kegiatan
3 Kegiatan
3 Kegiatan
3  Kegiatan
3.
Tersedianya Informasi tentang layanan air bersih
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
4.
Bimbingan pelaksanaan Penanaman  pohon di lahan potensial
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada

III.             PEMILIHAN PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN

3.1  IDENTIFIKASI PROYEK POTENSIAL
Proyek potensial yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan sector air bersih yaitu :
a.       Meningkatkan presentase pelanggan PDAM di Kota Malang;
b.      Meningkatkan jumlah persebaran  Zona Air Minum di Kota Malang;
c.       Peningkatan Jumlah Produksi Air;
d.      Pemetaan Sebaran Kawasan Imbuhan dan Sumur;
e.       Meningkatkan upaya penekanan tingkat kehilangan air;
f.       Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana-prasarana sumber air.

3.2  PENILAIAN KELAYAKAN PROYEK
Pelaksanaan atau penyelenggaraan suatu proyek tentunya memiliki hambatan yang akan menjadi faktor cepat atau lambannya terselesaikannya proyek tersebut. Sehingga dibutuhkan penilaian kelayakan
No.
Proyek
Penilaian
  Kondisi Tekini
Kelayakan
    1.
Meningkatkan  presentase pelanggan PDAM di Kota Malang
Jumlah pelanggan tetap PDAM masih mengalami fluktuasi namun, secara keseluruhan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Proyek ini sangat layak untuk dilakukan karena akan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah pelanggan.
    2.
Meningkatkan  jumlah persebaran  Zona Air Minum di Kota Malang;
Kurangnya Zona Air Minun yang ada
Proyek ini sangat baik untuk mengenalkan  Air Minun Steril kepada masyarakat luas
    3.
Peningkatan Jumlah Produksi Air
Produksi Air Minun kurang ditingkatkan
 Proyek ini guna meningkatkan jumlah pelanggan tetap
    4.
Pemetaan  Sebaran Kawasan Imbuhan dan Sumur
Kurangnya sumur dan kawasan Imbuhan yang dijadikan daerah tangkapan air hujan
Proyek ini berguna untuk memantau persebaran fungsi sumur
    5.
Meningkatkan upaya penekanan tingkat kehilangan air
Masih banyak pipa penyalur air bersih yang mengalami kebocoran
Proyek ini layak untuk menanggulangi kerugian dan kehilangan air bersih
    6.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana-prasarana sumber air
Kurangnya sarana prasarana yang memadai, masih ada kerusakan
Proyek ini berguna untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat

IV.             PEMBUATAN RENCANA TINDAKAN

4.1  Pra Penilaian Hasil Proyek
Penentuan sebuah proyek yang akan dilakukan akan menghasilkan sejumlah permasalahan dalam penerapannya yang akan dilakukan.maka diperlukan kegiatan  penilaian yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan.


No.
 Proyek Prioritas
         Proyek Potensial
          Pertimbangan
1.
Meningkatkan Kinerja Operasional dan Sumberdaya Manusia
1.    Meningkatkan  presentase pelanggan PDAM di Kota Malang;
2.    Meningkatkan  jumlah persebaran  Zona Air Minum di Kota Malang;
3.    Peningkatan Jumlah Produksi Air;
4.    Pemetaan  Sebaran Kawasan Imbuhan dan Sumur;
5.    Meningkatkan upaya penekanan tingkat kehilangan air;
6.    Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana-prasarana sumber air.
Berdasarkan penyelenggaraan proyek yang akan dilakukan bagian untuk meningkatkan kinerja operasional dan sumberdaya manusia. Dengan demikian akan membantu tercapainya tujuan proyek PDAM Kota Malang.






ngembangan Input Proyek
No.
Proyek Prioritas
Proyek Potensial
Tahun
Total Biaya dan Sumber Dana
Pelaksanaan
2016
2017
2018
2019
2020
1.
Meningkatkan Kinerja Operasional dan Sumberdaya Manusia
Meningkatkan  presentase pelanggan PDAM di Kota Malang


50.000.000


50.000.000


50.000.000


50.000.000


50.000.000
250.000.000 (APBD Kota Malang)

PDAM Kota Malang
Meningkatkan  jumlah persebaran  Zona Air Minum di Kota Malang


100.000.000


100.000.000


100.000.000


100.000.000


100.000.00
 500.000.000 (APBD Kota Malang)

PDAM Kota Malang
Peningkatan Jumlah Produksi Air

250.000.000

250.000.000

250.000.000

250.000.000

250.000.000
1.250.000.000 (APBD Kota Malang)

PDAM Kota Malang
Pemetaan  Sebaran Kawasan Imbuhan dan Sumur

100.000.000

100.000.000

100.000.000


100.000.000

100.000.000
 500.000.000 (APBD Kota Malang)

PDAM Kota Malang
Meningkatkan upaya penekanan tingkat kehilangan air

250.000.000

250.000.000

250.000.000

250.000.000

250.000.000

1.250.000.000 (APBD Kota Malang)

PDAM Kota Malang
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana-prasarana sumber air.


100.000.000


100.000.000


100.000.000


100.000.000


100.000.000

500.000.000 (APBD Kota Malang)

PDAM Kota Malang

4.3  Penentuan Alternatif Sumber Pembiayaan
No.
Proyek
Sumber Dana
Alternatif Sumber Dana


1


Meningkatkan Kinerja Operasional
dan Sumberdaya Manusia


APBD Kota Malang
Pendapatan Hibah
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dari Provinsi dan Pemerintah daerah lain
Bantuan Keuangan dari Provinsi dan Pemerintah daerah lain

4.4  Identifikasi Struktur Proyek
Struktur proyek yang akan digunakan adalah struktur berdasarkan dari tujuan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan menentukan struktur akan menghasilkan sejumlah kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja operasional dan sumberdaya manusia dalamsektor Air Bersih di Kota Malang.
No.
Proyek
Struktur Bagian
Instansi
1.
Meningkatkan  presentase pelanggan PDAM di Kota Malang
Sub Bagian Pengendalian dan Pengontrolan
PDAM Kota Malang
2.
Meningkatkan  jumlah persebaran  Zona Air Minum di Kota Malang
Sub Bagian Pengendalian dan Pengontrolan
PDAM Kota Malang
3.
Peningkatan Jumlah Produksi Air
Sub Bagian Pengendalian dan Pengontrolan
PDAM Kota Malang
4.
Pemetaan  Sebaran Kawasan Imbuhan dan Sumur
Sub Bagian Pengendalian dan Pengontrolan
PDAM Kota Malang
5.
Meningkatkan upaya penekanan tingkat kehilangan air
Sub Bagian Pengendalian dan Pengontrolan
PDAM Kota Malang
6.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana-prasarana sumber air.
Sub Bagian Pengendalian dan Pengontrolan
PDAM Kota Malang

V.                PENENTUAN RINCIAN PROYEK (STUDI KELAYAKAN, BUSSINES PLAN)
No.
Proyek
Pemasukan (Rp.)
Pengeluaran
Hasil
1.
Meningkatkan  presentase pelanggan PDAM di Kota Malang
50.000.000
Meningkatnya jumlah pelanggan tetap PDAM Kota Malang
Bertambahnya jumlah Pelanggan
2.
Meningkatkan  jumlah persebaran  Zona Air Minum di Kota Malang
100.000.000
Membangun Zona Air Minum di tempat strategis
Ada peningkatan jumlah Zona Air Minum
3.
Peningkatan Jumlah Produksi Air
50.000.000
Peningkatan jumlah produksi air
Produksi air bersih meningkat sedikit
4.
Pemetaan  Sebaran Kawasan Imbuhan dan Sumur
250.000.000
Memetakan lokasi kawasan Imbuhan dan sumur
Informasi kawasan imbuhan dan sumur dapat disajikan dengan baik
5.
Meningkatkan upaya penekanan tingkat kehilangan air
100.000.000
Pengawasan dan pembenahan pipa atau selang yang rusak
Menurunnya jumlah kebocoran air yang terjadi
6.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana-prasarana sumber air.
250.000.000
Memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak
Berkurangnya jumlah sarana prasarana yang rusak


VI.             PERSIAPAN PERENCANAAN SECARA KESELURUHAN DAN IMPLEMENTASI (SKEDUL IMPLEMENTASI RENCANA PROYEK, PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM PEMBANGUNAN, PEMASARAN KEBUTUHAN KEUANGAN)
No.
Proyek
(Implementasi Utama)
Kinerja Utama
Skedul
Target
Implementasi
Implementasi (%)
Kategori
1.
Meningkatkan  presentase pelanggan PDAM di Kota Malang
Peningkatan presentasi pelanggan
6 Semester pertama
9 Kerjasama
Terlaksana
100
Berhasil, jika kerjasama dengan instasi lain dapat berjalan lancer dan membantu peningkatan pembangunan di Kota Malang dalam hal supplei air bersih.
2.
Meningkatkan  jumlah persebaran  Zona Air Minum di Kota Malang
Peningkatan jumlah persebaran Zona Air Minum
4 Semester pertama
5 Kerjasama
Terlaksana
100
Berhasil, jika masyarakat luas dapat merasakan manfaat dari adanya Zona Air Minum di Kota Malang
3.
Peningkatan Jumlah Produksi Air
Peningkatan Jumlah produksi Air
4 Semester pertama
2 Kerjasama
Terlaksana
100
Berhasil,jika terdapat kerjasama yang baik dengan instansi lainnya. Termasuk kerjasama dengan instansi berbasis lingkungan hidup
4.
Pemetaan  Sebaran Kawasan Imbuhan dan Sumur
Informasi pemetaan persebaran kawasan imbuhan dan sumur
3 Semester pertama
3 Kerjasama
Terlaksana
100
Berhasil, bila masyarakat luas dapat mengakses informasi dengan mudah
5.
Meningkatkan upaya penekanan tingkat kehilangan air
Penurunan tingkat kehilangan dan kebocoran air
3 Semester pertama
4 Kerjasama
Terlaksana
100
Berhasil, jika tingkat kehilangan air dari tahun ke tahun dapat berkurang dan ditekan
6.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana-prasarana sumber air.
Kualitas dan kuantitas sarana-prasarana semakin baik
3 Semester pertama
5 Kerjasama
Terlaksana
100
Berhasil, apabila sarana dan prasarana dapat digunakan semaksimal mungkin

No.
Pengembangan Kinerja Utama
Target Pengembangan
Proyeksi Keberhasilan
2016
2017
2018
2019
2020
1.
Peningkatan jumlah produksi air bersih
3 kegiatan
3 kegiatan
6 kegiatan
6 kegiatan
8 kegiatan
Berhasil, apabila jumlah produksi air bersih dapat memenuhi permintaan 
2.
Peningkatan jumlah pelanggan
2 kegiatan
3 kegiatan
3 kegiatan
3 kegiatan
3 kegiatan
Berhasil, apabila jumlah pelanggan mengalami peningkatan yang pesat
3.
Peningkatan persebaran Zona Air Minum
4 kegiatan
4 kegiatan
4 kegiatan
6 kegiatan
10 kegiatan
Berhasil, apabila masyarakat umum dapat merasakan manfaat dari adanya Zona Air Minum di berbagai tempat strategis






Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIGITASI ON SCREEN

Penentuan Kandungan CL (Klorida) dalam Air

PENGAMBILAN SAMPEL TANAH